Jumat, 13 April 2012

Beatbox, Musik Urban Perkusi yang Lagi Digandrugi!






































Sore itu Minggu (09/10) sejumlah remaja latihan musik Hip-hop. Namun saat Tim Gudegnet mencoba mendengarkan lebih dalam, ternyata instrumen musik yang mereka mainkan bukanlah menggunakan peralatan DJ layaknya Hip-hop Amerika. Komunitas itu hanya menggunakan mulut sebagai instrumen musiknya. 
Ia adalah Satria, sosok anak muda berbakat ini merupakan salah satu dari puluhan remaja lain yang ikut bergabung dalam Komunitas Beatboxing Of Jogja (Bejo). Semakin lama mendengarkan musik dari mulut tersebut, Tim Gudegnet semakin penasaran ingin mengetahui lebih dalam mengenai kumpulan anak-anak muda berbakat ini. 
Satria kebetulan didapuk oleh teman-temannya sebagai manager dalam komunitas tersebut. Ia mulai menjelaskan komunitas yang baru dirintis bersama kawan-kawannya sekitar 1 September 2009. 
Beatboxing of Jogja sendiri (Bejo) dahulu berawal dari saling sharing kawan-kawan di Facebook antar anggota Indonesian Beatboxing Community (IBC). 
Melalui latar belakang yang sama itulah maka Gigih dan Favre kemudian bertemu serta sepakat mendirikan beatboxing di Yogyakarta, kemudian mereka berdua itu dibantu oleh Upboot yang berasal dari Solo Beatboxing Community yang sudah terbentuk dahulu komunitasnya. 
"Detilnya, Beatboxing itu merupakan Urban Vocal Percusion dimana para anggotanya menirukan suara seperti bunyi Drum dan patern ketukan dengan menggunakan bibir," Jelas Satrio. 
Seiring perkembangan jaman, kini para Beatboxer sebutan para pelaku beatboxing sering menggunakan teknik-teknik vocal perkusi. Letak perbedaannya adalah pada gayanya. Kebanyakan dikomunitas itu sering menciptakan gaya musik urban yang diminati oleh penikmat musik beatbox diseluruh Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar